Senin, 16 Desember 2019

time schedule proyek


Time schedule
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7tKb6QwFOWdI_Q_3nL_BHIhCRzUkM8Y0EGbTUpkOLtTQvc5gNaJR_9p6-BZnIF8sLQzLGLwkPng0wnJv0P09lPgFfbL-p8WjSVwb-4IqldnLx92Uw0ibWP1haeBSkZMwbN3qZgiszmjA/s320/1.jpg
Time Schedule Merupakan rencana alokasi waktu untuk menyelesaikan masing-masing item pekerjaan proyek yang secara keseluruhan adakah rentang waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan proyek.

Tujuan Time schedule sendiri antara lain :
1. Sebagai pedoman pencapaian progress pekerjaan setiap waktu tertentu
2. Sebagai pedoman untuk penentuan batas waktu atau keterlambatan proyek 
3. Sebagai tolak ukut pencapaian target waktu pelaksanaan pekerjaan

Apa itu Network Planning? 

Network Planning atau jaringan kerja adalah suatu teknik yang digunakan oleh seorang manager untuk merencanakan, menjadwalkan dan mengawasi aktivitas pekerjaan suatu proyek dengan menggunakan pendekatan atau analisis waktu (time) dan biaya (cost) yang digambarkan dalam bentuk simbol dan diagram.
Pengertian, Manfaat, Metode dan Penyusunan Network Planning


Berikut definisi dan pengertian network planning atau jaringan kerja dari beberapa sumber buku:
  • Menurut Fahmi (2014), network planning merupakan suatu kondisi dan situasi yang dihadapi oleh seorang manajer dengan menempatkan analisis pada segi waktu (time) dan biaya (cost) sebagai latar belakang (background) dalam setiap membuat keputusan, khususnya keputusan yang berkaitan dengan jaringan. 
  • Menurut Nurhayati (2010), network planning adalah suatu alat yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan, dan mengawasi kemajuan dari suatu proyek. 
  • Menurut Muhardi (2011), network planning adalah suatu perencanaan dan pengendalian proyek yang menggambarkan hubungan kebergantungan antara setiap pekerjaan yang digambarkan dalam diagram Network. 
  • Menurut Dimyati dan Dimyati (2006), network planning merupakan rencana jaringan kerja yang memperlibatkan seluruh aktivitas yang terdapat di dalam proyek serta logika ketergantungan antar satu dengan lain. 

Manfaat Network Planning 

Network Planning sangat membantu dalam perencanaan dan penjadwalan suatu proyek. Menurut Handoko (2010), manfaat Network Planning adalah sebagai berikut:
  1. Perencanaan suatu proyek yang kompleks. 
  2. Scheduling pekerjaan-pekerjaan sedemikian rupa dalam urutan yang praktis dan efisien. 
  3. Mengadakan pembagian kerja dari tenaga kerja dan dana yang tersedia. 
  4. Scheduling ulang untuk mengatasi hambatan-hambatan dan keterlambatan-keterlambatan.
  5. Menentukan Trade Off (kemungkinan pertukaran) antara waktu dan biaya. 
  6. Menentukan probabilitas penyelesaian suatu proyek tertentu.

Metode Network Planning 

Terdapat beberapa teknik atau metode yang digunakan dalam menuliskan network planning, yaitu sebagai berikut:
  1. Metode diagram grafik (Chart Method Diagram), digunakan untuk prencanaan dan pengendalian proyek dalam bentuk diagram grafik.
  2. Teknik manajemen jaringan (Network Management Technique), digunakan untuk perencanaan dan pengendalian proyek berbasis teknologi informasi (IT). 
  3. Prosedur dalam penilaian program (Program Evaluation Procedure), digunakan untuk merencanakan, mengendalikan, dan menilai kemajuan suatu program.
  4. Analisis jalur kritis (Critical Path Analysis), digunakan untuk penjadwalan dan mengendalikan sumber daya proyek.
  5. Metode jalur kritis (Crtical Path Method), digunakan untuk menjadwalkan dan mengendalikan proyek yang sudah pernah dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya setiap unsur kegiatan telah diketahui oleh evaluator. 
  6. Teknik menilai dan meninjau kembali (Program Evaluation and Review Technique), digunakan pada perencanaan dan pengendalian proyek yang belum pernah dikerjakan.

Simbol dan Aturan Network Planning 

Simbol-simbol yang digunakan dalam menggambarkan suatu network planning adalah sebagai berikut:

a. Anak Panah 

Simbol anak panah ini menunjukkan sebuah kegiatan atau aktivitas. Kegiatan adalah segala tindakan yang memakan waktu tertentu dalam pemakaian atau penggunaan sejumlah material, tenaga kerja, serta peralatan produksi (resources) yang ada. Kepala anak panah menunjukkan arah tiap kegiatan, yang menunjukkan bahwa suatu kegiatan dimulai pada permulaan dan berjalan maju sampai akhir dengan arah dari kiri ke kanan.

b. Lingkaran 

Simbol lingkaran menunjukkan suatu kejadian (event), baik kejadian atas berakhir atau selesainya suatu kegiatan tertentu atau kejadian dimulainya kejadian yang lain jadi dalam hal ini berarti bahwa satu simbol lingkaran itu sekaligus menunjukkan dua buah kejadian yaitu, kejadian selesainya kegiatan yang satu serta dimulainya kegiatan yang lain. Titik awal dan akhir dari sebuah kegiatan karena itu dijabarkan dengan dua kejadian yang biasanya dikenal sebagai kejadian kepala dan ekor. Kegiatan-kegiatan yang berawal dari saat kejadian tertentu tidak dapat dimulai sampai kegiatan-kegiatan yang berakhir pada kejadian yang sama diselesaikan.

c. Anak Panah Putus-putus 

Simbol anak panah yang terputus-putus menunjukkan kegiatan semu (dummy activity), yang digunakan untuk memperbaiki logika ketergantungan dari gambar diagram network, jadi sebenarnya kegiatan tersebut tidak ada, akan tetapi hanya digunakan untuk mengalihkan arus anak panah guna memperbaiki kebenaran logika urutan kegiatan proses produksi. Kegiatan semu itu memiliki tiga sifat, yaitu:
  1. Waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan tersebut adalah relative sangat pendek dibandingkan dengan kegiatan biasa. Oleh karena itu maka kegiatan semu ini dianggap tidak memerlukan waktu. 
  2. Menentukan boleh tidaknya kegiatan selanjutnya dilakukan. Hal ini berarti bahwa apabila kegiatan semu itu belum selesai dikerjakan maka kegiatan selanjutnya belum boleh dimulai. 
  3. Dapat mengubah jalur kritis dan waktu kritis.

Aturan yang digunakan dalam menggambar network planning adalah sebagai berikut:
  1. Di antara dua kejadian yang sama, hanya boleh digambarkan satu anak panah. 
  2. Nama suatu aktivitas dinyatakan dengan huruf atau dengan nomor kejadian. 
  3. Aktivitas harus mengalir dari kejadian bernomor rendah ke kejadian bernomor tinggi. 
  4. Diagram hanya memiliki sebuah saat paling cepat dimulainya kejadian (initial event) dan sebuah saat paling cepat diselesaikannya kejadian (terminal event).

Penyusunan Network Planning 

Menurut Haming dan Nurnajamuddin (2011), langkah-langkah penyusunan diagram jaringan kerja (network planning) adalah sebagai berikut:
  1. Merumuskan visi (vision) dan tujuan (goals) dari proyek, visi dan tujuan proyek akan menjadi dasar perumusan kegiatan. 
  2. Mengidentifikasi pekerjaan yang harus diselesaikan pada proyek yang bersangkutan.
  3. Mengidentifikasi urutan pelaksanaan pekerjaan sehingga pengerjaan berlangsung secara sistematis. 
  4. Mengidentifikasi waktu pengerjaan setiap pekerjaan yang ada. 
  5. Membuat diagram pengerjaan proyek. 
  6. Menetapkan jalur kritis proyek. 
  7. Menghitung standar deviasi jalur kritis proyek. 
  8. Menghitung probabilita penyelesaian proyek sesuai yang diminta oleh pemilik proyek. 
  9. Menghitung biaya nyata proyek. 
  10. Mengevaluasi alternatif percepatan yang mungkin.

Menurut menurut Dimyati dan Dimyati (2011), untuk menggambar dan membaca network diagram yang menyatakan logika ketergantungan, perlu diketahui hubungan antar simbol dan kegiatan yang ada dalam sebuah proyek. Adapun hubungan atau ketergantungan antar simbol dan kegiatan network planning adalah sebagai berikut:

1. Jika kegiatan A harus diselesaikan dahulu sebelum kegiatan B dapat dimulai.

Baca Juga

Hubungan Kegiatan A dan B

2. Jika kegiatan C, D, dan E harus selesai sebelum kegiatan F dapat dimulai.
Hubungan Kegiatan C, D, E, dan F

3. Jika kegiatan G dan H harus selesai sebelum kegiatan I dan J.
Hubungan Kegiatan G, H, I, dan J

4. Jika kegiatan K dan L harus selesai sebelum kegiatan M dapat dimulai, tetapi kegiatan N sudah boleh dimulai bila kegiatan L sudah selesai.
Hubungan Kegiatan K, L, M, dan N

5. Jika kegiatan P, Q, dan R mulai dan selesai pada lingkaran kejadian yang sama.
Hubungan Kegiatan P, Q, dan R

Pengertian Kurva S dan Cara Membuatnya

Dalam pelaksanaan proyek kontruksi, seorang kontraktor perlu membuat suatu perencanaan dalam hal waktu dan biaya yang diperlukan selama melaksanakan pekerjaan. Salah satu perencanaan waktu yang dapat dibuat oleh kontraktor sebagai alat bantu jadwal pelaksanaan adalah Kurva S. Kurva S tersebut bisa digunakan sebagai indikator terlambat tidaknya suatu proyek pekerjaan. Perencanaan melalui pembuatan jadwal pelaksanaan proyek kontruksi berfungsi sebagai alat kontrol dalam pelaksanaan proyek di lapangan agar memudahkan dalam pengawasan dan pengaturan tenaga kerja di lapangan, khususnya dalam hal pengawasan produktivitas tenaga kerja.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1BUKmrZXX7HOHsdfP7HFsF5qrP2ENoECK-Rq0plARxN5Q7CeozGaJsOmcpO9cg7pAXbQ6_q4qj3y2_Ne6mb7UGjeUTr11d4SKUlnf8FbQx_ERwCq6NhgOp9rrbDkLLNuhlU-NMqtOzviH/s640/Kurva-S-Pengendali.png


Pengertian Kurva S

Kurva S sendiri adalah sebuah jadwal pelaksanaan pekerjaan yang disajikan dalam bentuk grafis yang dapat memberikan bermacam ukuran kemajuan pekerjaan pada sumbu tegak dikaitkan dengan satuan waktu pada sumbu mendatar.

Kurva S ini dapat dipakai untuk pengujian ekonomi dan mengatur pembebanan sumber daya serta alokasinya, menguji perpaduan kegiatan terhadap rencana kerja, pembandingan kinerja aktual target rencana atau anggaran biaya untuk keperluan evaluasi dan analisis penyimpangan. Kriteria kemajuan pekerjaan ditampilkan dalam bentuk persentase kumulatif bobot prestasi pelaksanaan atau produksi, nilai uang yang dibelanjakan, jumlah kuantitas atau volume pekerjaan, kebutuhan berbagai sumber daya dan masih banyak lagi ukuran lainnya.

Penyebab membentuk huruf S di dalam kurva S dikarenakan kegiatan proyek berlangsung sebagai berikut:
  1. Kemajuan pada awalnya bergerak lambat
  2. Diikuti oleh kegiatan yang bergerak cepat dalam kurun waktu yang lebih lama.
  3. Akhirnya kecepatan kemajuan menurun dan berhenti pada titik akhir. 
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan, Kurva S yang baik adalah pelan disaat awal pekerjaan kemudian cepat di tengah dan santai lagi di akhir jadwal. Bentuk grafik ini perlu dibuat sebaik mungkin karena akan mempengaruhi arus keuangan proyek dan penjadwalan pendatangan material serta hal-hal penting lainya.

Manfaat dan Kegunaan Kurva S
  • Sebagai informasi untuk mengentrol pelaksaan suatu proyek dengan cara membandingkan deviasi antara kurva rencana dengan kurva realisai
  • Sebagai infomasi untuk pengambilan keputusan berdasarkan perubahan kurva realisasi terhadap kurva rencana perubahan ini bisa  bisa dalam bentuk prosentase pekerjaan lebih cepat atau lebih lembat dari waktu yang sudah ditentukan untuk menyelesaikan proyek
  • Sebagai informasi kapan waktu yang tepat untuk melakukan owner ataupun melakukan pembayaran kepada supplier.

Cara Membuat Kurva S

Tutorial berikut akan menjelaskan tentang cara membuat jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang direpresentasikan ke dalam suatu paduan bagan yaitu bagan Gantt dan Kurva S untuk menggambarkan persentase tahapan pada tiap-tiap jenis pekerjaan. Adapun contoh kasus sederhana yang akan disajikan ini mungkin bisa Anda jadikan sebagai referensi dalam membuat jadwal waktu pelaksanaan. Yang perlu dipersiapkan sebelum membuat Kurva S adalah Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang sudah ada.

O.k, kita akan membuat sebuah Kurva S tentang suatu pekerjaan konstruksi sebagai contoh akan diberikan yang simple.

Suatu pekerjaan pondasi dengan rincian harga sebagai berikut:
  • Pekerjaan A @ Rp.100.000,00
  • Pekerjaan B @Rp.150.000,00
  • Pekerjaan C @ Rp.Rp.200.000,00
  • Pekerjaan D @ Rp.Rp.150.000,00
  • Pekerjaan E @ Rp.400.000,00
  • Pekerjaan F @ Rp.100.000,00

Grand total harga seluruh pekerjaan pondasi = Rp.1.100.000,00

Langkah pertama adalah memperkirakan waktu pelaksanaan masing – masing pekerjaan, kita misalkan sebagai berikut ini
  • Pekerjaan A @ 6 hari
  • Pekerjaan B @ 2 hari
  • Pekerjaan C @ 2 hari
  • Pekerjaan D @ 1 hari
  • Pekerjaan E @ 3 hari
  • Pekerjaan F @ 1 hari

Kalau dijumlahin total harinya 15 hari dong? Betul. tapi dalam membuat kurva S, ada item pekerjaan yang bisa dilaksanakan bersamaan, selanjutnya menghitung bobot masing – masing pekerjaan
Rumusnya :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaQgojHK5maS_uXaaTxPtR8GfkIKwZG0DvhZWtu4ZHCUGTr8HmTbpfKJ7xBcsqlnhpozEc37kyYsyPDkA9vCyfAbuOZ5fx4gzO16LQyWPHUHgR2WyteZoQuwqmPSWRE5gX1UkKsxA2_qmf/s1600/rumus-1.JPG

Misalkan adalah bobot Pekerjaan A =(rp.100.000,00/Rp.1.100.000,00)x100%=9.09
Begitu juga dengan item pekerjaan lainya dihitung satu persatu.
langkah berikutnya adalah membagi bobot pekerjaan dengan durasi kemudian meletakan pada kolom hari pelaksanaanya
Contoh Pekerjaan A = 9.09:6=1.52

Kemudian masukan seperti tabel dibawah ini,
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI2zijUr-HrTdcxo9jVkb3wNEH3voo9vayP80yntR40sGwIwGGrIXsFGpuE6YEk4zFajVDon7woeWnBer4qcEip96wbEhUajQnRkSMF07EfEvpLPxof-k3DvX8yyKJUawYLRzqZRmQIU3g/s640/isian-jadwal-kurva-s.png
RAB dengan Bobot Pekerjaannya

Langkah yang terakhir adalah menggambar kurva S sesuai dengan bilangan presentasi pada setiap baris item pekerjaan (huruf merah)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiybrQ3tsB7sEBr_WzkUfnOagKeHvzUsytBiHyG-h5R5ZXlD-NWBCjlFf-yRH36nCOpT4NOE4VBdVPDLHRCpHLHt2Y9N9v29XmTqNtldJuIa29Jmm8EGB4tA24T2UVqzHDHTc1oNTyztJCp/s320/jadwal-kurva-s.png
Poin Milestone pada Kurva S

Time schedule

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7tKb6QwFOWdI_Q_3nL_BHIhCRzUkM8Y0EGbTUpkOLtTQvc5gNaJR_9p6-BZnIF8sLQzLGLwkPng0wnJv0P09lPgFfbL-p8WjSVwb-4IqldnLx92Uw0ibWP1haeBSkZMwbN3qZgiszmjA/s320/1.jpg
Time Schedule Merupakan rencana alokasi waktu untuk menyelesaikan masing-masing item pekerjaan proyek yang secara keseluruhan adakah rentang waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan proyek.

Tujuan Time schedule sendiri antara lain :
1. Sebagai pedoman pencapaian progress pekerjaan setiap waktu tertentu
2. Sebagai pedoman untuk penentuan batas waktu atau keterlambatan proyek 
3. Sebagai tolak ukut pencapaian target waktu pelaksanaan pekerjaan

Apa itu Network Planning? 

Network Planning atau jaringan kerja adalah suatu teknik yang digunakan oleh seorang manager untuk merencanakan, menjadwalkan dan mengawasi aktivitas pekerjaan suatu proyek dengan menggunakan pendekatan atau analisis waktu (time) dan biaya (cost) yang digambarkan dalam bentuk simbol dan diagram.
Pengertian, Manfaat, Metode dan Penyusunan Network Planning


Berikut definisi dan pengertian network planning atau jaringan kerja dari beberapa sumber buku:
  • Menurut Fahmi (2014), network planning merupakan suatu kondisi dan situasi yang dihadapi oleh seorang manajer dengan menempatkan analisis pada segi waktu (time) dan biaya (cost) sebagai latar belakang (background) dalam setiap membuat keputusan, khususnya keputusan yang berkaitan dengan jaringan. 
  • Menurut Nurhayati (2010), network planning adalah suatu alat yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan, dan mengawasi kemajuan dari suatu proyek. 
  • Menurut Muhardi (2011), network planning adalah suatu perencanaan dan pengendalian proyek yang menggambarkan hubungan kebergantungan antara setiap pekerjaan yang digambarkan dalam diagram Network. 
  • Menurut Dimyati dan Dimyati (2006), network planning merupakan rencana jaringan kerja yang memperlibatkan seluruh aktivitas yang terdapat di dalam proyek serta logika ketergantungan antar satu dengan lain. 

Manfaat Network Planning 

Network Planning sangat membantu dalam perencanaan dan penjadwalan suatu proyek. Menurut Handoko (2010), manfaat Network Planning adalah sebagai berikut:
  1. Perencanaan suatu proyek yang kompleks. 
  2. Scheduling pekerjaan-pekerjaan sedemikian rupa dalam urutan yang praktis dan efisien. 
  3. Mengadakan pembagian kerja dari tenaga kerja dan dana yang tersedia. 
  4. Scheduling ulang untuk mengatasi hambatan-hambatan dan keterlambatan-keterlambatan.
  5. Menentukan Trade Off (kemungkinan pertukaran) antara waktu dan biaya. 
  6. Menentukan probabilitas penyelesaian suatu proyek tertentu.

Metode Network Planning 

Terdapat beberapa teknik atau metode yang digunakan dalam menuliskan network planning, yaitu sebagai berikut:
  1. Metode diagram grafik (Chart Method Diagram), digunakan untuk prencanaan dan pengendalian proyek dalam bentuk diagram grafik.
  2. Teknik manajemen jaringan (Network Management Technique), digunakan untuk perencanaan dan pengendalian proyek berbasis teknologi informasi (IT). 
  3. Prosedur dalam penilaian program (Program Evaluation Procedure), digunakan untuk merencanakan, mengendalikan, dan menilai kemajuan suatu program.
  4. Analisis jalur kritis (Critical Path Analysis), digunakan untuk penjadwalan dan mengendalikan sumber daya proyek.
  5. Metode jalur kritis (Crtical Path Method), digunakan untuk menjadwalkan dan mengendalikan proyek yang sudah pernah dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya setiap unsur kegiatan telah diketahui oleh evaluator. 
  6. Teknik menilai dan meninjau kembali (Program Evaluation and Review Technique), digunakan pada perencanaan dan pengendalian proyek yang belum pernah dikerjakan.

Simbol dan Aturan Network Planning 

Simbol-simbol yang digunakan dalam menggambarkan suatu network planning adalah sebagai berikut:

a. Anak Panah 

Simbol anak panah ini menunjukkan sebuah kegiatan atau aktivitas. Kegiatan adalah segala tindakan yang memakan waktu tertentu dalam pemakaian atau penggunaan sejumlah material, tenaga kerja, serta peralatan produksi (resources) yang ada. Kepala anak panah menunjukkan arah tiap kegiatan, yang menunjukkan bahwa suatu kegiatan dimulai pada permulaan dan berjalan maju sampai akhir dengan arah dari kiri ke kanan.

b. Lingkaran 

Simbol lingkaran menunjukkan suatu kejadian (event), baik kejadian atas berakhir atau selesainya suatu kegiatan tertentu atau kejadian dimulainya kejadian yang lain jadi dalam hal ini berarti bahwa satu simbol lingkaran itu sekaligus menunjukkan dua buah kejadian yaitu, kejadian selesainya kegiatan yang satu serta dimulainya kegiatan yang lain. Titik awal dan akhir dari sebuah kegiatan karena itu dijabarkan dengan dua kejadian yang biasanya dikenal sebagai kejadian kepala dan ekor. Kegiatan-kegiatan yang berawal dari saat kejadian tertentu tidak dapat dimulai sampai kegiatan-kegiatan yang berakhir pada kejadian yang sama diselesaikan.

c. Anak Panah Putus-putus 

Simbol anak panah yang terputus-putus menunjukkan kegiatan semu (dummy activity), yang digunakan untuk memperbaiki logika ketergantungan dari gambar diagram network, jadi sebenarnya kegiatan tersebut tidak ada, akan tetapi hanya digunakan untuk mengalihkan arus anak panah guna memperbaiki kebenaran logika urutan kegiatan proses produksi. Kegiatan semu itu memiliki tiga sifat, yaitu:
  1. Waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan tersebut adalah relative sangat pendek dibandingkan dengan kegiatan biasa. Oleh karena itu maka kegiatan semu ini dianggap tidak memerlukan waktu. 
  2. Menentukan boleh tidaknya kegiatan selanjutnya dilakukan. Hal ini berarti bahwa apabila kegiatan semu itu belum selesai dikerjakan maka kegiatan selanjutnya belum boleh dimulai. 
  3. Dapat mengubah jalur kritis dan waktu kritis.

Aturan yang digunakan dalam menggambar network planning adalah sebagai berikut:
  1. Di antara dua kejadian yang sama, hanya boleh digambarkan satu anak panah. 
  2. Nama suatu aktivitas dinyatakan dengan huruf atau dengan nomor kejadian. 
  3. Aktivitas harus mengalir dari kejadian bernomor rendah ke kejadian bernomor tinggi. 
  4. Diagram hanya memiliki sebuah saat paling cepat dimulainya kejadian (initial event) dan sebuah saat paling cepat diselesaikannya kejadian (terminal event).

Penyusunan Network Planning 

Menurut Haming dan Nurnajamuddin (2011), langkah-langkah penyusunan diagram jaringan kerja (network planning) adalah sebagai berikut:
  1. Merumuskan visi (vision) dan tujuan (goals) dari proyek, visi dan tujuan proyek akan menjadi dasar perumusan kegiatan. 
  2. Mengidentifikasi pekerjaan yang harus diselesaikan pada proyek yang bersangkutan.
  3. Mengidentifikasi urutan pelaksanaan pekerjaan sehingga pengerjaan berlangsung secara sistematis. 
  4. Mengidentifikasi waktu pengerjaan setiap pekerjaan yang ada. 
  5. Membuat diagram pengerjaan proyek. 
  6. Menetapkan jalur kritis proyek. 
  7. Menghitung standar deviasi jalur kritis proyek. 
  8. Menghitung probabilita penyelesaian proyek sesuai yang diminta oleh pemilik proyek. 
  9. Menghitung biaya nyata proyek. 
  10. Mengevaluasi alternatif percepatan yang mungkin.

Menurut menurut Dimyati dan Dimyati (2011), untuk menggambar dan membaca network diagram yang menyatakan logika ketergantungan, perlu diketahui hubungan antar simbol dan kegiatan yang ada dalam sebuah proyek. Adapun hubungan atau ketergantungan antar simbol dan kegiatan network planning adalah sebagai berikut:

1. Jika kegiatan A harus diselesaikan dahulu sebelum kegiatan B dapat dimulai.

Baca Juga

Hubungan Kegiatan A dan B

2. Jika kegiatan C, D, dan E harus selesai sebelum kegiatan F dapat dimulai.
Hubungan Kegiatan C, D, E, dan F

3. Jika kegiatan G dan H harus selesai sebelum kegiatan I dan J.
Hubungan Kegiatan G, H, I, dan J

4. Jika kegiatan K dan L harus selesai sebelum kegiatan M dapat dimulai, tetapi kegiatan N sudah boleh dimulai bila kegiatan L sudah selesai.
Hubungan Kegiatan K, L, M, dan N

5. Jika kegiatan P, Q, dan R mulai dan selesai pada lingkaran kejadian yang sama.
Hubungan Kegiatan P, Q, dan R

Pengertian Kurva S dan Cara Membuatnya

Dalam pelaksanaan proyek kontruksi, seorang kontraktor perlu membuat suatu perencanaan dalam hal waktu dan biaya yang diperlukan selama melaksanakan pekerjaan. Salah satu perencanaan waktu yang dapat dibuat oleh kontraktor sebagai alat bantu jadwal pelaksanaan adalah Kurva S. Kurva S tersebut bisa digunakan sebagai indikator terlambat tidaknya suatu proyek pekerjaan. Perencanaan melalui pembuatan jadwal pelaksanaan proyek kontruksi berfungsi sebagai alat kontrol dalam pelaksanaan proyek di lapangan agar memudahkan dalam pengawasan dan pengaturan tenaga kerja di lapangan, khususnya dalam hal pengawasan produktivitas tenaga kerja.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1BUKmrZXX7HOHsdfP7HFsF5qrP2ENoECK-Rq0plARxN5Q7CeozGaJsOmcpO9cg7pAXbQ6_q4qj3y2_Ne6mb7UGjeUTr11d4SKUlnf8FbQx_ERwCq6NhgOp9rrbDkLLNuhlU-NMqtOzviH/s640/Kurva-S-Pengendali.png


Pengertian Kurva S

Kurva S sendiri adalah sebuah jadwal pelaksanaan pekerjaan yang disajikan dalam bentuk grafis yang dapat memberikan bermacam ukuran kemajuan pekerjaan pada sumbu tegak dikaitkan dengan satuan waktu pada sumbu mendatar.

Kurva S ini dapat dipakai untuk pengujian ekonomi dan mengatur pembebanan sumber daya serta alokasinya, menguji perpaduan kegiatan terhadap rencana kerja, pembandingan kinerja aktual target rencana atau anggaran biaya untuk keperluan evaluasi dan analisis penyimpangan. Kriteria kemajuan pekerjaan ditampilkan dalam bentuk persentase kumulatif bobot prestasi pelaksanaan atau produksi, nilai uang yang dibelanjakan, jumlah kuantitas atau volume pekerjaan, kebutuhan berbagai sumber daya dan masih banyak lagi ukuran lainnya.

Penyebab membentuk huruf S di dalam kurva S dikarenakan kegiatan proyek berlangsung sebagai berikut:
  1. Kemajuan pada awalnya bergerak lambat
  2. Diikuti oleh kegiatan yang bergerak cepat dalam kurun waktu yang lebih lama.
  3. Akhirnya kecepatan kemajuan menurun dan berhenti pada titik akhir. 
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan, Kurva S yang baik adalah pelan disaat awal pekerjaan kemudian cepat di tengah dan santai lagi di akhir jadwal. Bentuk grafik ini perlu dibuat sebaik mungkin karena akan mempengaruhi arus keuangan proyek dan penjadwalan pendatangan material serta hal-hal penting lainya.

Manfaat dan Kegunaan Kurva S
  • Sebagai informasi untuk mengentrol pelaksaan suatu proyek dengan cara membandingkan deviasi antara kurva rencana dengan kurva realisai
  • Sebagai infomasi untuk pengambilan keputusan berdasarkan perubahan kurva realisasi terhadap kurva rencana perubahan ini bisa  bisa dalam bentuk prosentase pekerjaan lebih cepat atau lebih lembat dari waktu yang sudah ditentukan untuk menyelesaikan proyek
  • Sebagai informasi kapan waktu yang tepat untuk melakukan owner ataupun melakukan pembayaran kepada supplier.

Cara Membuat Kurva S

Tutorial berikut akan menjelaskan tentang cara membuat jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang direpresentasikan ke dalam suatu paduan bagan yaitu bagan Gantt dan Kurva S untuk menggambarkan persentase tahapan pada tiap-tiap jenis pekerjaan. Adapun contoh kasus sederhana yang akan disajikan ini mungkin bisa Anda jadikan sebagai referensi dalam membuat jadwal waktu pelaksanaan. Yang perlu dipersiapkan sebelum membuat Kurva S adalah Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang sudah ada.

O.k, kita akan membuat sebuah Kurva S tentang suatu pekerjaan konstruksi sebagai contoh akan diberikan yang simple.

Suatu pekerjaan pondasi dengan rincian harga sebagai berikut:
  • Pekerjaan A @ Rp.100.000,00
  • Pekerjaan B @Rp.150.000,00
  • Pekerjaan C @ Rp.Rp.200.000,00
  • Pekerjaan D @ Rp.Rp.150.000,00
  • Pekerjaan E @ Rp.400.000,00
  • Pekerjaan F @ Rp.100.000,00

Grand total harga seluruh pekerjaan pondasi = Rp.1.100.000,00

Langkah pertama adalah memperkirakan waktu pelaksanaan masing – masing pekerjaan, kita misalkan sebagai berikut ini
  • Pekerjaan A @ 6 hari
  • Pekerjaan B @ 2 hari
  • Pekerjaan C @ 2 hari
  • Pekerjaan D @ 1 hari
  • Pekerjaan E @ 3 hari
  • Pekerjaan F @ 1 hari

Kalau dijumlahin total harinya 15 hari dong? Betul. tapi dalam membuat kurva S, ada item pekerjaan yang bisa dilaksanakan bersamaan, selanjutnya menghitung bobot masing – masing pekerjaan
Rumusnya :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaQgojHK5maS_uXaaTxPtR8GfkIKwZG0DvhZWtu4ZHCUGTr8HmTbpfKJ7xBcsqlnhpozEc37kyYsyPDkA9vCyfAbuOZ5fx4gzO16LQyWPHUHgR2WyteZoQuwqmPSWRE5gX1UkKsxA2_qmf/s1600/rumus-1.JPG

Misalkan adalah bobot Pekerjaan A =(rp.100.000,00/Rp.1.100.000,00)x100%=9.09
Begitu juga dengan item pekerjaan lainya dihitung satu persatu.
langkah berikutnya adalah membagi bobot pekerjaan dengan durasi kemudian meletakan pada kolom hari pelaksanaanya
Contoh Pekerjaan A = 9.09:6=1.52

Kemudian masukan seperti tabel dibawah ini,
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI2zijUr-HrTdcxo9jVkb3wNEH3voo9vayP80yntR40sGwIwGGrIXsFGpuE6YEk4zFajVDon7woeWnBer4qcEip96wbEhUajQnRkSMF07EfEvpLPxof-k3DvX8yyKJUawYLRzqZRmQIU3g/s640/isian-jadwal-kurva-s.png
RAB dengan Bobot Pekerjaannya

Langkah yang terakhir adalah menggambar kurva S sesuai dengan bilangan presentasi pada setiap baris item pekerjaan (huruf merah)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiybrQ3tsB7sEBr_WzkUfnOagKeHvzUsytBiHyG-h5R5ZXlD-NWBCjlFf-yRH36nCOpT4NOE4VBdVPDLHRCpHLHt2Y9N9v29XmTqNtldJuIa29Jmm8EGB4tA24T2UVqzHDHTc1oNTyztJCp/s320/jadwal-kurva-s.png
Poin Milestone pada Kurva S

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglcUpYYedjY8gENZpTsv0e94f6KC0C4Rk_EpLXBEYdjoikjC7RVx8rDl-_CfmD-WJdsQzJkoMWfaJJDC1ze2g9KMUQZPFNGy2E-5_P6HDtfDgzFeos8jUS2q5KaGwuIIVBudBvT-VmmtzY/s640/Jadwal-Kurva-S-Pekerjaan-konstruksi.png
Kurva S

Demikian ini tutorial cara membuat kurva S dalam pekerjaan konstruksi yang biasanya dipersyaratkan di dalam penyampaian dokumen penawaran. Semoga bermanfaat dan bisa mengaplikasikannya dalam beberapa rancangan proyek yang bakal dikerjakan.



Kurva S


Demikian ini tutorial cara membuat kurva S dalam pekerjaan konstruksi yang biasanya dipersyaratkan di dalam penyampaian dokumen penawaran. Semoga bermanfaat dan bisa mengaplikasikannya dalam beberapa rancangan proyek yang bakal dikerjakan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar