Time schedule
Time Schedule Merupakan rencana alokasi waktu untuk
menyelesaikan masing-masing item pekerjaan proyek yang secara keseluruhan adakah rentang waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan
proyek.
Tujuan
Time schedule sendiri antara lain :
1.
Sebagai pedoman pencapaian progress pekerjaan setiap waktu tertentu
2.
Sebagai pedoman untuk penentuan batas waktu atau keterlambatan proyek
3.
Sebagai tolak ukut pencapaian target waktu pelaksanaan pekerjaan
Apa itu Network
Planning?
Network Planning atau jaringan kerja
adalah suatu teknik yang digunakan oleh seorang manager untuk merencanakan,
menjadwalkan dan mengawasi aktivitas pekerjaan suatu proyek dengan menggunakan
pendekatan atau analisis waktu (time) dan biaya (cost) yang digambarkan dalam bentuk
simbol dan diagram.
Berikut definisi dan pengertian network planning atau jaringan kerja dari beberapa sumber buku:
- Menurut Fahmi (2014),
network planning merupakan suatu kondisi dan situasi yang dihadapi oleh
seorang manajer dengan menempatkan analisis pada segi waktu (time) dan
biaya (cost) sebagai latar belakang (background) dalam setiap membuat
keputusan, khususnya keputusan yang berkaitan dengan jaringan.
- Menurut Nurhayati (2010),
network planning adalah suatu alat yang digunakan untuk merencanakan,
menjadwalkan, dan mengawasi kemajuan dari suatu proyek.
- Menurut Muhardi (2011),
network planning adalah suatu perencanaan dan pengendalian proyek yang
menggambarkan hubungan kebergantungan antara setiap pekerjaan yang
digambarkan dalam diagram Network.
- Menurut Dimyati dan
Dimyati (2006), network planning merupakan rencana jaringan kerja yang
memperlibatkan seluruh aktivitas yang terdapat di dalam proyek serta
logika ketergantungan antar satu dengan lain.
Manfaat Network
Planning
Network Planning sangat membantu dalam perencanaan dan
penjadwalan suatu proyek. Menurut Handoko (2010), manfaat Network Planning
adalah sebagai berikut:
- Perencanaan suatu proyek
yang kompleks.
- Scheduling
pekerjaan-pekerjaan sedemikian rupa dalam urutan yang praktis dan
efisien.
- Mengadakan pembagian
kerja dari tenaga kerja dan dana yang tersedia.
- Scheduling ulang untuk
mengatasi hambatan-hambatan dan keterlambatan-keterlambatan.
- Menentukan Trade Off
(kemungkinan pertukaran) antara waktu dan biaya.
- Menentukan probabilitas
penyelesaian suatu proyek tertentu.
Metode Network
Planning
Terdapat beberapa teknik atau metode yang digunakan dalam menuliskan
network planning, yaitu sebagai berikut:
- Metode diagram grafik
(Chart Method Diagram), digunakan untuk prencanaan dan pengendalian proyek
dalam bentuk diagram grafik.
- Teknik manajemen jaringan
(Network Management Technique), digunakan untuk perencanaan
dan pengendalian proyek berbasis teknologi informasi (IT).
- Prosedur dalam penilaian
program (Program Evaluation Procedure), digunakan untuk
merencanakan, mengendalikan, dan menilai kemajuan suatu program.
- Analisis jalur kritis
(Critical Path Analysis), digunakan untuk penjadwalan dan
mengendalikan sumber daya proyek.
- Metode jalur kritis
(Crtical Path Method), digunakan untuk menjadwalkan dan mengendalikan proyek
yang sudah pernah dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya setiap unsur
kegiatan telah diketahui oleh evaluator.
- Teknik menilai dan
meninjau kembali (Program Evaluation and Review Technique), digunakan pada
perencanaan dan pengendalian proyek yang belum pernah dikerjakan.
Simbol dan Aturan
Network Planning
Simbol-simbol yang digunakan dalam
menggambarkan suatu network planning adalah sebagai berikut:
a.
Anak Panah
Simbol anak panah ini menunjukkan
sebuah kegiatan atau aktivitas. Kegiatan adalah segala tindakan yang memakan
waktu tertentu dalam pemakaian atau penggunaan sejumlah material, tenaga kerja,
serta peralatan produksi (resources) yang ada. Kepala anak panah menunjukkan
arah tiap kegiatan, yang menunjukkan bahwa suatu kegiatan dimulai pada
permulaan dan berjalan maju sampai akhir dengan arah dari kiri ke kanan.
b.
Lingkaran
Simbol lingkaran menunjukkan suatu
kejadian (event), baik kejadian atas berakhir atau selesainya suatu kegiatan
tertentu atau kejadian dimulainya kejadian yang lain jadi dalam hal ini berarti
bahwa satu simbol lingkaran itu sekaligus menunjukkan dua buah kejadian yaitu,
kejadian selesainya kegiatan yang satu serta dimulainya kegiatan yang lain.
Titik awal dan akhir dari sebuah kegiatan karena itu dijabarkan dengan dua
kejadian yang biasanya dikenal sebagai kejadian kepala dan ekor.
Kegiatan-kegiatan yang berawal dari saat kejadian tertentu tidak dapat dimulai
sampai kegiatan-kegiatan yang berakhir pada kejadian yang sama diselesaikan.
c.
Anak Panah Putus-putus
Simbol anak panah yang terputus-putus menunjukkan kegiatan
semu (dummy activity), yang digunakan untuk memperbaiki logika ketergantungan
dari gambar diagram network, jadi sebenarnya kegiatan tersebut tidak ada, akan
tetapi hanya digunakan untuk mengalihkan arus anak panah guna memperbaiki
kebenaran logika urutan kegiatan proses produksi. Kegiatan semu itu memiliki
tiga sifat, yaitu:
- Waktu yang digunakan
untuk melakukan kegiatan tersebut adalah relative sangat pendek
dibandingkan dengan kegiatan biasa. Oleh karena itu maka kegiatan semu ini
dianggap tidak memerlukan waktu.
- Menentukan boleh tidaknya
kegiatan selanjutnya dilakukan. Hal ini berarti bahwa apabila kegiatan
semu itu belum selesai dikerjakan maka kegiatan selanjutnya belum boleh
dimulai.
- Dapat mengubah jalur
kritis dan waktu kritis.
Aturan yang digunakan dalam menggambar network planning adalah
sebagai berikut:
- Di antara dua kejadian
yang sama, hanya boleh digambarkan satu anak panah.
- Nama suatu aktivitas
dinyatakan dengan huruf atau dengan nomor kejadian.
- Aktivitas harus mengalir
dari kejadian bernomor rendah ke kejadian bernomor tinggi.
- Diagram hanya memiliki
sebuah saat paling cepat dimulainya kejadian (initial event) dan sebuah
saat paling cepat diselesaikannya kejadian (terminal event).
Penyusunan Network
Planning
Menurut Haming dan Nurnajamuddin (2011), langkah-langkah
penyusunan diagram jaringan kerja (network planning) adalah sebagai berikut:
- Merumuskan visi (vision)
dan tujuan (goals) dari proyek, visi dan tujuan proyek akan menjadi dasar
perumusan kegiatan.
- Mengidentifikasi
pekerjaan yang harus diselesaikan pada proyek yang bersangkutan.
- Mengidentifikasi urutan
pelaksanaan pekerjaan sehingga pengerjaan berlangsung secara
sistematis.
- Mengidentifikasi waktu
pengerjaan setiap pekerjaan yang ada.
- Membuat diagram
pengerjaan proyek.
- Menetapkan jalur kritis
proyek.
- Menghitung standar
deviasi jalur kritis proyek.
- Menghitung probabilita
penyelesaian proyek sesuai yang diminta oleh pemilik proyek.
- Menghitung biaya nyata
proyek.
- Mengevaluasi alternatif
percepatan yang mungkin.
Menurut menurut Dimyati dan Dimyati (2011), untuk menggambar dan membaca network diagram yang menyatakan logika ketergantungan, perlu diketahui hubungan antar simbol dan kegiatan yang ada dalam sebuah proyek. Adapun hubungan atau ketergantungan antar simbol dan kegiatan network planning adalah sebagai berikut:
1. Jika kegiatan A harus diselesaikan dahulu sebelum kegiatan B dapat dimulai.
Baca
Juga
- Home
Industri (Fungsi, Manfaat, Jenis Usaha, Keunggulan dan Kelemahan)
- Produktivitas
Kerja - Pengertian, Aspek dan Pengukuran
- Pengertian,
Fungsi, Jenis dan Metode Penyusunan Anggaran
2. Jika kegiatan C, D, dan E harus selesai sebelum kegiatan F dapat dimulai.
3. Jika kegiatan G dan H harus selesai sebelum kegiatan I dan J.
4. Jika kegiatan K dan L harus selesai sebelum kegiatan M dapat dimulai, tetapi kegiatan N sudah boleh dimulai bila kegiatan L sudah selesai.
5. Jika kegiatan P, Q, dan R mulai dan selesai pada lingkaran kejadian yang sama.
Pengertian Kurva S dan Cara
Membuatnya
Dalam pelaksanaan proyek kontruksi, seorang kontraktor perlu
membuat suatu perencanaan dalam hal waktu dan biaya yang diperlukan selama
melaksanakan pekerjaan. Salah satu perencanaan waktu yang dapat dibuat oleh
kontraktor sebagai alat bantu jadwal pelaksanaan adalah Kurva S. Kurva S
tersebut bisa digunakan sebagai indikator terlambat tidaknya suatu proyek
pekerjaan. Perencanaan melalui pembuatan jadwal pelaksanaan proyek kontruksi
berfungsi sebagai alat kontrol dalam pelaksanaan proyek di lapangan agar
memudahkan dalam pengawasan dan pengaturan tenaga kerja di lapangan, khususnya
dalam hal pengawasan produktivitas tenaga kerja.
Pengertian Kurva S
Kurva S sendiri adalah sebuah jadwal pelaksanaan pekerjaan yang disajikan dalam bentuk grafis yang dapat memberikan bermacam ukuran kemajuan pekerjaan pada sumbu tegak dikaitkan dengan satuan waktu pada sumbu mendatar.
Kurva S ini dapat dipakai untuk pengujian ekonomi dan mengatur pembebanan sumber daya serta alokasinya, menguji perpaduan kegiatan terhadap rencana kerja, pembandingan kinerja aktual target rencana atau anggaran biaya untuk keperluan evaluasi dan analisis penyimpangan. Kriteria kemajuan pekerjaan ditampilkan dalam bentuk persentase kumulatif bobot prestasi pelaksanaan atau produksi, nilai uang yang dibelanjakan, jumlah kuantitas atau volume pekerjaan, kebutuhan berbagai sumber daya dan masih banyak lagi ukuran lainnya.
Penyebab membentuk huruf S di dalam kurva S dikarenakan kegiatan proyek berlangsung sebagai berikut:
- Kemajuan pada awalnya
bergerak lambat
- Diikuti oleh kegiatan
yang bergerak cepat dalam kurun waktu yang lebih lama.
- Akhirnya kecepatan
kemajuan menurun dan berhenti pada titik akhir.
Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan, Kurva S yang baik adalah pelan disaat
awal pekerjaan kemudian cepat di tengah dan santai lagi di akhir jadwal. Bentuk
grafik ini perlu dibuat sebaik mungkin karena akan mempengaruhi arus keuangan
proyek dan penjadwalan pendatangan material serta hal-hal penting lainya.
Manfaat dan Kegunaan Kurva S
Manfaat dan Kegunaan Kurva S
- Sebagai informasi untuk
mengentrol pelaksaan suatu proyek dengan cara membandingkan deviasi antara
kurva rencana dengan kurva realisai
- Sebagai infomasi untuk
pengambilan keputusan berdasarkan perubahan kurva realisasi terhadap kurva
rencana perubahan ini bisa bisa dalam bentuk prosentase pekerjaan
lebih cepat atau lebih lembat dari waktu yang sudah ditentukan untuk
menyelesaikan proyek
- Sebagai informasi kapan
waktu yang tepat untuk melakukan owner ataupun melakukan pembayaran kepada
supplier.
Cara Membuat Kurva S
Tutorial berikut akan menjelaskan tentang cara membuat jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang direpresentasikan ke dalam suatu paduan bagan yaitu bagan Gantt dan Kurva S untuk menggambarkan persentase tahapan pada tiap-tiap jenis pekerjaan. Adapun contoh kasus sederhana yang akan disajikan ini mungkin bisa Anda jadikan sebagai referensi dalam membuat jadwal waktu pelaksanaan. Yang perlu dipersiapkan sebelum membuat Kurva S adalah Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang sudah ada.
O.k, kita akan membuat sebuah Kurva S tentang suatu pekerjaan konstruksi sebagai contoh akan diberikan yang simple.
Suatu pekerjaan pondasi dengan rincian harga sebagai berikut:
- Pekerjaan A @
Rp.100.000,00
- Pekerjaan B
@Rp.150.000,00
- Pekerjaan C @
Rp.Rp.200.000,00
- Pekerjaan D @
Rp.Rp.150.000,00
- Pekerjaan E @
Rp.400.000,00
- Pekerjaan F @
Rp.100.000,00
Grand total harga seluruh pekerjaan pondasi = Rp.1.100.000,00
Langkah pertama adalah memperkirakan waktu pelaksanaan masing – masing pekerjaan, kita misalkan sebagai berikut ini
- Pekerjaan A @ 6 hari
- Pekerjaan B @ 2 hari
- Pekerjaan C @ 2 hari
- Pekerjaan D @ 1 hari
- Pekerjaan E @ 3 hari
- Pekerjaan F @ 1 hari
Kalau dijumlahin total harinya 15 hari dong? Betul. tapi dalam membuat kurva S, ada item pekerjaan yang bisa dilaksanakan bersamaan, selanjutnya menghitung bobot masing – masing pekerjaan
Rumusnya :
Misalkan adalah bobot Pekerjaan A
=(rp.100.000,00/Rp.1.100.000,00)x100%=9.09
Begitu juga dengan item pekerjaan
lainya dihitung satu persatu.
langkah berikutnya adalah membagi bobot pekerjaan dengan durasi kemudian meletakan pada kolom hari pelaksanaanya
Contoh Pekerjaan A = 9.09:6=1.52
Kemudian masukan seperti tabel dibawah ini,
langkah berikutnya adalah membagi bobot pekerjaan dengan durasi kemudian meletakan pada kolom hari pelaksanaanya
Contoh Pekerjaan A = 9.09:6=1.52
Kemudian masukan seperti tabel dibawah ini,
Langkah yang terakhir adalah menggambar kurva S sesuai dengan bilangan presentasi pada setiap baris item pekerjaan (huruf merah)
Time schedule
|
Time Schedule Merupakan rencana alokasi waktu untuk
menyelesaikan masing-masing item pekerjaan proyek yang secara keseluruhan adakah rentang waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan
proyek.
Tujuan
Time schedule sendiri antara lain :
1.
Sebagai pedoman pencapaian progress pekerjaan setiap waktu tertentu
2.
Sebagai pedoman untuk penentuan batas waktu atau keterlambatan proyek
3.
Sebagai tolak ukut pencapaian target waktu pelaksanaan pekerjaan
Apa itu Network
Planning?
Network Planning atau jaringan kerja
adalah suatu teknik yang digunakan oleh seorang manager untuk merencanakan,
menjadwalkan dan mengawasi aktivitas pekerjaan suatu proyek dengan menggunakan
pendekatan atau analisis waktu (time) dan biaya (cost) yang digambarkan dalam bentuk
simbol dan diagram.
Berikut definisi dan pengertian network planning atau jaringan kerja dari beberapa sumber buku:
- Menurut Fahmi (2014),
network planning merupakan suatu kondisi dan situasi yang dihadapi oleh
seorang manajer dengan menempatkan analisis pada segi waktu (time) dan
biaya (cost) sebagai latar belakang (background) dalam setiap membuat
keputusan, khususnya keputusan yang berkaitan dengan jaringan.
- Menurut Nurhayati (2010),
network planning adalah suatu alat yang digunakan untuk merencanakan,
menjadwalkan, dan mengawasi kemajuan dari suatu proyek.
- Menurut Muhardi (2011),
network planning adalah suatu perencanaan dan pengendalian proyek yang
menggambarkan hubungan kebergantungan antara setiap pekerjaan yang
digambarkan dalam diagram Network.
- Menurut Dimyati dan
Dimyati (2006), network planning merupakan rencana jaringan kerja yang
memperlibatkan seluruh aktivitas yang terdapat di dalam proyek serta
logika ketergantungan antar satu dengan lain.
Manfaat Network
Planning
Network Planning sangat membantu dalam perencanaan dan
penjadwalan suatu proyek. Menurut Handoko (2010), manfaat Network Planning
adalah sebagai berikut:
- Perencanaan suatu proyek
yang kompleks.
- Scheduling
pekerjaan-pekerjaan sedemikian rupa dalam urutan yang praktis dan
efisien.
- Mengadakan pembagian
kerja dari tenaga kerja dan dana yang tersedia.
- Scheduling ulang untuk
mengatasi hambatan-hambatan dan keterlambatan-keterlambatan.
- Menentukan Trade Off
(kemungkinan pertukaran) antara waktu dan biaya.
- Menentukan probabilitas
penyelesaian suatu proyek tertentu.
Metode Network
Planning
Terdapat beberapa teknik atau metode yang digunakan dalam menuliskan
network planning, yaitu sebagai berikut:
- Metode diagram grafik
(Chart Method Diagram), digunakan untuk prencanaan dan pengendalian proyek
dalam bentuk diagram grafik.
- Teknik manajemen jaringan
(Network Management Technique), digunakan untuk perencanaan
dan pengendalian proyek berbasis teknologi informasi (IT).
- Prosedur dalam penilaian
program (Program Evaluation Procedure), digunakan untuk
merencanakan, mengendalikan, dan menilai kemajuan suatu program.
- Analisis jalur kritis
(Critical Path Analysis), digunakan untuk penjadwalan dan
mengendalikan sumber daya proyek.
- Metode jalur kritis
(Crtical Path Method), digunakan untuk menjadwalkan dan mengendalikan proyek
yang sudah pernah dikerjakan sehingga data, waktu dan biaya setiap unsur
kegiatan telah diketahui oleh evaluator.
- Teknik menilai dan
meninjau kembali (Program Evaluation and Review Technique), digunakan pada
perencanaan dan pengendalian proyek yang belum pernah dikerjakan.
Simbol dan Aturan
Network Planning
Simbol-simbol yang digunakan dalam
menggambarkan suatu network planning adalah sebagai berikut:
a.
Anak Panah
Simbol anak panah ini menunjukkan
sebuah kegiatan atau aktivitas. Kegiatan adalah segala tindakan yang memakan
waktu tertentu dalam pemakaian atau penggunaan sejumlah material, tenaga kerja,
serta peralatan produksi (resources) yang ada. Kepala anak panah menunjukkan
arah tiap kegiatan, yang menunjukkan bahwa suatu kegiatan dimulai pada
permulaan dan berjalan maju sampai akhir dengan arah dari kiri ke kanan.
b.
Lingkaran
Simbol lingkaran menunjukkan suatu
kejadian (event), baik kejadian atas berakhir atau selesainya suatu kegiatan
tertentu atau kejadian dimulainya kejadian yang lain jadi dalam hal ini berarti
bahwa satu simbol lingkaran itu sekaligus menunjukkan dua buah kejadian yaitu,
kejadian selesainya kegiatan yang satu serta dimulainya kegiatan yang lain.
Titik awal dan akhir dari sebuah kegiatan karena itu dijabarkan dengan dua
kejadian yang biasanya dikenal sebagai kejadian kepala dan ekor.
Kegiatan-kegiatan yang berawal dari saat kejadian tertentu tidak dapat dimulai
sampai kegiatan-kegiatan yang berakhir pada kejadian yang sama diselesaikan.
c.
Anak Panah Putus-putus
Simbol anak panah yang terputus-putus menunjukkan kegiatan
semu (dummy activity), yang digunakan untuk memperbaiki logika ketergantungan
dari gambar diagram network, jadi sebenarnya kegiatan tersebut tidak ada, akan
tetapi hanya digunakan untuk mengalihkan arus anak panah guna memperbaiki
kebenaran logika urutan kegiatan proses produksi. Kegiatan semu itu memiliki
tiga sifat, yaitu:
- Waktu yang digunakan
untuk melakukan kegiatan tersebut adalah relative sangat pendek
dibandingkan dengan kegiatan biasa. Oleh karena itu maka kegiatan semu ini
dianggap tidak memerlukan waktu.
- Menentukan boleh tidaknya
kegiatan selanjutnya dilakukan. Hal ini berarti bahwa apabila kegiatan
semu itu belum selesai dikerjakan maka kegiatan selanjutnya belum boleh
dimulai.
- Dapat mengubah jalur
kritis dan waktu kritis.
Aturan yang digunakan dalam menggambar network planning adalah
sebagai berikut:
- Di antara dua kejadian
yang sama, hanya boleh digambarkan satu anak panah.
- Nama suatu aktivitas
dinyatakan dengan huruf atau dengan nomor kejadian.
- Aktivitas harus mengalir
dari kejadian bernomor rendah ke kejadian bernomor tinggi.
- Diagram hanya memiliki
sebuah saat paling cepat dimulainya kejadian (initial event) dan sebuah
saat paling cepat diselesaikannya kejadian (terminal event).
Penyusunan Network
Planning
Menurut Haming dan Nurnajamuddin (2011), langkah-langkah
penyusunan diagram jaringan kerja (network planning) adalah sebagai berikut:
- Merumuskan visi (vision)
dan tujuan (goals) dari proyek, visi dan tujuan proyek akan menjadi dasar
perumusan kegiatan.
- Mengidentifikasi
pekerjaan yang harus diselesaikan pada proyek yang bersangkutan.
- Mengidentifikasi urutan
pelaksanaan pekerjaan sehingga pengerjaan berlangsung secara
sistematis.
- Mengidentifikasi waktu
pengerjaan setiap pekerjaan yang ada.
- Membuat diagram
pengerjaan proyek.
- Menetapkan jalur kritis
proyek.
- Menghitung standar
deviasi jalur kritis proyek.
- Menghitung probabilita
penyelesaian proyek sesuai yang diminta oleh pemilik proyek.
- Menghitung biaya nyata
proyek.
- Mengevaluasi alternatif
percepatan yang mungkin.
Menurut menurut Dimyati dan Dimyati (2011), untuk menggambar dan membaca network diagram yang menyatakan logika ketergantungan, perlu diketahui hubungan antar simbol dan kegiatan yang ada dalam sebuah proyek. Adapun hubungan atau ketergantungan antar simbol dan kegiatan network planning adalah sebagai berikut:
1. Jika kegiatan A harus diselesaikan dahulu sebelum kegiatan B dapat dimulai.
Baca
Juga
- Home
Industri (Fungsi, Manfaat, Jenis Usaha, Keunggulan dan Kelemahan)
- Produktivitas
Kerja - Pengertian, Aspek dan Pengukuran
- Pengertian,
Fungsi, Jenis dan Metode Penyusunan Anggaran
2. Jika kegiatan C, D, dan E harus selesai sebelum kegiatan F dapat dimulai.
3. Jika kegiatan G dan H harus selesai sebelum kegiatan I dan J.
4. Jika kegiatan K dan L harus selesai sebelum kegiatan M dapat dimulai, tetapi kegiatan N sudah boleh dimulai bila kegiatan L sudah selesai.
5. Jika kegiatan P, Q, dan R mulai dan selesai pada lingkaran kejadian yang sama.
Pengertian Kurva S dan Cara
Membuatnya
Dalam pelaksanaan proyek kontruksi, seorang kontraktor perlu
membuat suatu perencanaan dalam hal waktu dan biaya yang diperlukan selama
melaksanakan pekerjaan. Salah satu perencanaan waktu yang dapat dibuat oleh
kontraktor sebagai alat bantu jadwal pelaksanaan adalah Kurva S. Kurva S
tersebut bisa digunakan sebagai indikator terlambat tidaknya suatu proyek
pekerjaan. Perencanaan melalui pembuatan jadwal pelaksanaan proyek kontruksi
berfungsi sebagai alat kontrol dalam pelaksanaan proyek di lapangan agar
memudahkan dalam pengawasan dan pengaturan tenaga kerja di lapangan, khususnya
dalam hal pengawasan produktivitas tenaga kerja.
Pengertian Kurva S
Kurva S sendiri adalah sebuah jadwal pelaksanaan pekerjaan yang disajikan dalam bentuk grafis yang dapat memberikan bermacam ukuran kemajuan pekerjaan pada sumbu tegak dikaitkan dengan satuan waktu pada sumbu mendatar.
Kurva S ini dapat dipakai untuk pengujian ekonomi dan mengatur pembebanan sumber daya serta alokasinya, menguji perpaduan kegiatan terhadap rencana kerja, pembandingan kinerja aktual target rencana atau anggaran biaya untuk keperluan evaluasi dan analisis penyimpangan. Kriteria kemajuan pekerjaan ditampilkan dalam bentuk persentase kumulatif bobot prestasi pelaksanaan atau produksi, nilai uang yang dibelanjakan, jumlah kuantitas atau volume pekerjaan, kebutuhan berbagai sumber daya dan masih banyak lagi ukuran lainnya.
Penyebab membentuk huruf S di dalam kurva S dikarenakan kegiatan proyek berlangsung sebagai berikut:
- Kemajuan pada awalnya
bergerak lambat
- Diikuti oleh kegiatan
yang bergerak cepat dalam kurun waktu yang lebih lama.
- Akhirnya kecepatan
kemajuan menurun dan berhenti pada titik akhir.
Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan, Kurva S yang baik adalah pelan disaat
awal pekerjaan kemudian cepat di tengah dan santai lagi di akhir jadwal. Bentuk
grafik ini perlu dibuat sebaik mungkin karena akan mempengaruhi arus keuangan
proyek dan penjadwalan pendatangan material serta hal-hal penting lainya.
Manfaat dan Kegunaan Kurva S
Manfaat dan Kegunaan Kurva S
- Sebagai informasi untuk
mengentrol pelaksaan suatu proyek dengan cara membandingkan deviasi antara
kurva rencana dengan kurva realisai
- Sebagai infomasi untuk
pengambilan keputusan berdasarkan perubahan kurva realisasi terhadap kurva
rencana perubahan ini bisa bisa dalam bentuk prosentase pekerjaan
lebih cepat atau lebih lembat dari waktu yang sudah ditentukan untuk
menyelesaikan proyek
- Sebagai informasi kapan
waktu yang tepat untuk melakukan owner ataupun melakukan pembayaran kepada
supplier.
Cara Membuat Kurva S
Tutorial berikut akan menjelaskan tentang cara membuat jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan yang direpresentasikan ke dalam suatu paduan bagan yaitu bagan Gantt dan Kurva S untuk menggambarkan persentase tahapan pada tiap-tiap jenis pekerjaan. Adapun contoh kasus sederhana yang akan disajikan ini mungkin bisa Anda jadikan sebagai referensi dalam membuat jadwal waktu pelaksanaan. Yang perlu dipersiapkan sebelum membuat Kurva S adalah Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang sudah ada.
O.k, kita akan membuat sebuah Kurva S tentang suatu pekerjaan konstruksi sebagai contoh akan diberikan yang simple.
Suatu pekerjaan pondasi dengan rincian harga sebagai berikut:
- Pekerjaan A @
Rp.100.000,00
- Pekerjaan B
@Rp.150.000,00
- Pekerjaan C @
Rp.Rp.200.000,00
- Pekerjaan D @
Rp.Rp.150.000,00
- Pekerjaan E @
Rp.400.000,00
- Pekerjaan F @
Rp.100.000,00
Grand total harga seluruh pekerjaan pondasi = Rp.1.100.000,00
Langkah pertama adalah memperkirakan waktu pelaksanaan masing – masing pekerjaan, kita misalkan sebagai berikut ini
- Pekerjaan A @ 6 hari
- Pekerjaan B @ 2 hari
- Pekerjaan C @ 2 hari
- Pekerjaan D @ 1 hari
- Pekerjaan E @ 3 hari
- Pekerjaan F @ 1 hari
Kalau dijumlahin total harinya 15 hari dong? Betul. tapi dalam membuat kurva S, ada item pekerjaan yang bisa dilaksanakan bersamaan, selanjutnya menghitung bobot masing – masing pekerjaan
Rumusnya :
Misalkan adalah bobot Pekerjaan A
=(rp.100.000,00/Rp.1.100.000,00)x100%=9.09
Begitu juga dengan item pekerjaan
lainya dihitung satu persatu.
langkah berikutnya adalah membagi bobot pekerjaan dengan durasi kemudian meletakan pada kolom hari pelaksanaanya
Contoh Pekerjaan A = 9.09:6=1.52
Kemudian masukan seperti tabel dibawah ini,
langkah berikutnya adalah membagi bobot pekerjaan dengan durasi kemudian meletakan pada kolom hari pelaksanaanya
Contoh Pekerjaan A = 9.09:6=1.52
Kemudian masukan seperti tabel dibawah ini,
Langkah yang terakhir adalah menggambar kurva S sesuai dengan bilangan presentasi pada setiap baris item pekerjaan (huruf merah)
Demikian ini tutorial cara membuat kurva S dalam pekerjaan konstruksi yang biasanya dipersyaratkan di dalam penyampaian dokumen penawaran. Semoga bermanfaat dan bisa mengaplikasikannya dalam beberapa rancangan proyek yang bakal dikerjakan.
Kurva S
|
Demikian ini tutorial cara membuat kurva S dalam pekerjaan konstruksi yang biasanya dipersyaratkan di dalam penyampaian dokumen penawaran. Semoga bermanfaat dan bisa mengaplikasikannya dalam beberapa rancangan proyek yang bakal dikerjakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar